Warga Sekuduk Sambas Resah, Penambangan Pasir di Bantaran Sungai Ancam Lingkungan dan Pemukiman

Sambas, Kalbar | BamegaNews.com – Aktivitas penambangan pasir di bantaran Sungai Sekuduk, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas, menuai sorotan tajam dari warga setempat. Warga Desa Sekuduk mengeluhkan dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan akibat aktivitas tambang yang diduga ilegal dan tidak terkendali.
Menurut keterangan salah satu warga yang enggan disebutkan namanya, penambangan pasir dengan metode penyedotan sudah berlangsung cukup lama. Namun kini, lokasi aktivitas semakin mendekati area vital, termasuk titik STEHER atau lokasi penyeberangan masyarakat.
“Kami sangat khawatir. Lokasi tambang sekarang sangat dekat dengan pemukiman dan STEHER penyeberangan. Ini bisa mempercepat abrasi, menyebabkan longsor, bahkan bisa merusak struktur STEHER,” ungkapnya saat diwawancarai.
Warga menyebut bahwa penambangan pasir yang dilakukan secara masif dan tidak terkontrol dapat memicu pengikisan tebing sungai, abrasi, erosi, hingga pendangkalan aliran sungai di titik-titik tertentu. Hal ini sejalan dengan kekhawatiran terhadap dampak jangka panjang terhadap ekosistem sungai dan keselamatan warga di sekitar lokasi.
Masyarakat menduga bahwa sebagian besar aktivitas penambangan di lokasi tersebut dilakukan tanpa izin resmi. Jika terbukti melanggar, warga meminta Pemerintah Kabupaten Sambas dan Pemerintah Provinsi Kalbar segera mengambil tindakan tegas.
“Kami mendesak agar pemerintah daerah menertibkan penambangan liar yang melanggar Undang-Undang No. 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara. Jika ada perusahaan resmi yang beroperasi, kami juga mendesak agar izin tambang mereka dievaluasi dan dilakukan audit lingkungan sesuai dengan AMDAL,” tegas warga.
Sebagai bentuk upaya penyelesaian berkelanjutan, warga berharap adanya dialog terbuka antara pemerintah daerah, pihak penambang, dan masyarakat. Tujuannya adalah untuk mencari solusi yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga menjamin keberlangsungan hidup masyarakat sekitar.
Warga juga meminta agar pihak berwenang, termasuk Satpol PP dan kepolisian, turun langsung melakukan investigasi di lokasi tambang, khususnya di sekitar area STEHER Sungai Sekuduk, untuk memastikan kepatuhan hukum serta menghentikan aktivitas ilegal jika terbukti ada pelanggaran.