Di Duga akibat limbah “PKS PT BSU” Melimpah Kelahan Warga Tanaman Sawit Banyak Yang Stres

Muaro Jambi (Jambi) || Bameganews.com – Kamis 28/8/2025 awak media menerima kiriman vidio dari salah satu warga,dalam rekaman vidio yang di unggah menyebutkan dan memperlihatkan sebuah anak sungai yang di duga di cemari oleh limbah pabrik kelapa sawet ( PKS ) milik PT BSU Bangun sawet utama,yang terletak di daerah Padang salak,desa Bungku kecamatan bajubang kabupaten batang hari.
Dalam sebuah vidio seseorang mengomentari perihal kondisi anak sungai yang di cemari oleh limbah perusahaan,dan memperlihatkan cairan hitam dari warna air sungai,serta cairan yang menyerupai minyak mengapung di atas anak sungai serta bau yang menyengat atau tidak sedap komentarnya.
Menurutnya pembuangan limbah yang di alirkan ke sungai salak,itu melewati beberapa lahan warga di desa Bukit Mulya kecamatan Bahar Utara kabupaten Muaro Jambi,yang secara kebetulan desa tersebut berbatasan dengan PT BSU .
Guna memperoleh informasi yang benar awak media mencoba mendatangi lokasi sungai yang terdampak aliran limbah pabrik.di pandu oleh warga setempat awak media sampai kelokasi sungai salak,namun kondisi sungai salak dalam keadaan surut,akibat beberapa waktu belakangan ini dalam kondisi kemarau.
Namun keadaan air sungai warna airnya masih saja hitam,akan tetapi limbah yang menyerupai minyak dan mengapung di atas sungai sudah tidak ada lagi alias habis di bawa arus sungai.
Lebih lanjut warga menjelaskan,akibat aliran limbah pabrik yang di buang ke sungai salak,pada saat datang musim penghujan air tersebut meluap ke lahan warga yang mengakibatkan tanaman sisipan sawet yang baru di tanam mengalami stres dan kering,dan tidak menuntut kemungkinan bisa berakibat mati.saya sudah mengulang dua kali pak menanam sisipan sawet ini akibat kena limbah tersebut.
warga yang tanaman sisipan sawetnya mati menyakini kalau itu dampak akibat limbah pabrik,pasalnya dulu pak tanaman kapling saya ini serempak saya tanam,sebelum ada aliran limbah kesungai ini kalau musim hujan selalu kena banjir dan meluap,tapi kan tidak ada yang mati sekalipun baru saja saya tanam.
Tapi kenapa semenjak kena luapan limbah ketika banjir dua kali saya tanam sisip semua pada stres dan mati,lebih detail warga tersebut menjelaskan kenapa ini ada tanaman sisipan,karena pohon sawet ini memang sengaja saya tumbang di tanam ulang pak,karena pohon jantan sudah besar tidak mau keluar buahnya,makanya saya ganti dengan yang baru,tapi semenjak ada limbah pabrik yang kadang meluap dan membanjiri tanaman baru pada saat musim penghujan inilah jadinya pada setres..tuturnya
Penjelasan warga tak hanya sebatas itu,menurutnya warga tersebut pernah mendapatkan informasi dari karyawan yang bekerja di bagian perkebunan bahwa karyawan tersebut melihat paralon tempat pembuangan limbah pabrik BSU yang di alirkan ke sungai salak tersebut,lanjut warga,dulu sebenarnya limbah pabrik BSU tidak di alirkan ke sungai salak,tapi ke kali sungai Bahar,
Lantaran kurang lebih enam bulan lalu kali sungai Bahar juga kena dampak limbah tersebut hingga habitat ikan yang ada pada mati,akhirnya perusahaan menebar bibit ikan ke kali sungai Bahar,mungkin menghindari bibit itu pak makanya di alihkan ke sungai salak.
Kami juga sudah menyampaikan ke pada salah satu anggota dewan pak Robinson sirait namun beliau belum bisa memberikan jawaban karena masih di jakarta,
Harapan saya pak melalui pak dewan dan bapak media agar pemerintah dan perusahaan saling berkordinasi dengan adanya persoalan ini,agar segera mencari solusi jangan masyarakat jadi korban imbas limbah PT BSU. (AS)