Ribuan Jemaah Warnai Haul Guru Cantung di Sungai Kupang Kabupaten Kotabaru

Ribuan Jemaah Warnai Haul Guru Cantung di Sungai Kupang Kabupaten Kotabaru
Korabaru (Kalsel) || Bameganews.com – Malam yang penuh berkah dan keagungan, Sabtu (20/9/2025), menjadi momen yang tak terlupakan bagi ribuan jemaah yang hadir dalam peringatan haul KH. Muhammad Dachlan bin Achmad Abbas, atau yang lebih dikenal sebagai Guru Cantung, di Ladang Musafir, Desa Sungai Kupang, Kecamatan Kelumpang Hulu, Kabupaten Kotabaru.
Acara dimulai sekitar pukul 19.00 WITA, di mana suasana syahdu dipenuhi dengan pembacaan Surah Yasin, Maulid Nabi, tahlil, dan doa haul. Jemaah datang dari berbagai penjuru, membawa harapan dan rasa syukur atas kehadiran sosok ulama kharismatik yang telah meninggalkan warisan ilmu dan keteladanan yang mendalam.
Sarmadi, seorang wartawan yang turut serta dalam acara tersebut, mengungkapkan kebahagiaannya bisa kembali menghadiri haul tahun ini. “Alhamdulillah, saya setiap tahun selalu berusaha hadir di acara haul KH. Muhammad Dachlan. Beliau dikenal sebagai ulama yang Arif billah, berdakwah hingga akhir hayatnya dengan mazhab Imam Syafi’i dan mengajarkan ilmu syariat, tarekat, dan hakikat,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Dalam suasana yang khidmat, jemaah merasakan kehadiran spiritual yang kuat, seolah merasakan langsung pengaruh positif yang ditinggalkan oleh Guru Cantung. Acara ini bukan hanya sekadar peringatan, tetapi juga menjadi wadah untuk mempererat silaturahmi antara jemaah dan memperdalam pengetahuan agama.
Dengan semangat yang membara, para jemaah berdoa agar ilmu dan ajaran yang diturunkan oleh Guru Cantung terus hidup dan memberi manfaat bagi umat. Haul ini menjadi pengingat akan pentingnya menjaga tradisi keagamaan dan melestarikan nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh para ulama.
Kehadiran ribuan jemaah di acara haul ini menunjukkan betapa besarnya pengaruh dan kecintaan masyarakat terhadap sosok KH. Muhammad Dachlan. Acara ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan momentum untuk merenungkan kembali makna pengabdian dan dedikasi dalam menjalankan ajaran agama.
Dengan harapan yang tinggi, jemaah meninggalkan Ladang Musafir dengan hati yang penuh, siap meneruskan perjuangan dan ajaran yang telah diwariskan oleh Guru Cantung, serta berharap dapat berkumpul kembali di tahun-tahun mendatang dalam suasana yang sama.”(Bang Madi)