Ironi Sudah Bertahun-Tahun Rusak! Jalan Nasional di Depan PT. TCM Tanah Bumbu Seperti Kubangan, Warga Teriak: Perusahaan Cuek!

Tanah Bumbu (Kalsel) – Ironi di depan mata. Jalan nasional yang seharusnya menjadi nadi perhubungan antarwilayah justru berubah menjadi jalur berbahaya bak kubangan raksasa. Lokasinya pun tak main-main—tepat di depan pintu gerbang perusahaan tambang batu bara raksasa milik asing, PT. Transcoal Minergy (PT. TCM), di Desa Mentewe, Kecamatan Mentewe, Kabupaten Tanah Bumbu.
Dari Pantauan wartawan pada Selasa (9/4/2025), terlihat genangan air terus mengalir dari perbukitan dan melintas bebas di atas badan jalan nasional. Air tersebut menghantam aspal secara terus-menerus, menyebabkan jalan tergerus, rusak berat, dan berlubang-lubang. Kondisi ini tak hanya mengganggu aktivitas warga, tapi juga mengancam keselamatan para pengendara yang setiap hari melintas di jalur vital tersebut.
Mirisnya, kerusakan ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda perbaikan dari pemerintah, apalagi dari pihak PT. TCM yang beroperasi tepat di depan jalan yang rusak tersebut.
“Sudah lama banget rusaknya, tapi dibiarkan terus. Perusahaan besar kok enggak peduli? Mereka kan juga pakai jalan ini tiap hari buat angkut batu bara,” ujar Ahmad, warga setempat, dengan nada kesal.
Sambil menunjuk ke arah gerbang PT. TCM, Ahmad menambahkan dalam bahasa Banjar, “Purun banar PT. TCM ini melihat jalan kaya gini di muka gerbang perusahan. Batu baranya dikukut, jalan kada diperhatikan!” — yang artinya: “Sungguh tega PT. TCM melihat jalan seperti ini di depan gerbang perusahaan. Batu baranya diangkut, jalan tidak diperhatikan!”
Warga menilai, kerusakan jalan ini seharusnya bisa dicegah bila perusahaan peduli dan berinisiatif membangun saluran air permanen seperti box culvert, agar aliran air tidak terus-menerus merusak badan jalan.
Sebagai informasi, jalan nasional ini merupakan jalur penghubung utama dari wilayah selatan Tanah Bumbu menuju Banjarbaru dan sekitarnya. Jika kerusakan ini terus dibiarkan, tak hanya mobilitas warga yang terganggu, tetapi juga berpotensi besar menimbulkan kecelakaan fatal.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak PT. Transcoal Minergy dan instansi terkait belum memberikan tanggapan resmi atas kondisi tersebut maupun rencana perbaikan ke depan.”(Tim)