Peringatan Hari Kartini : Terima Kasih Ibu Kartini, Perjuanganmu Terus Menyala Di Hati Rakyat Indonesia

Tanah Bumbu (Kalsel), Bameganews.com – Hari ini, seluruh penjuru Nusantara kembali memperingati Hari Kartini, sebuah momentum istimewa untuk mengenang sosok Raden Ayu Kartini—sang pelopor emansipasi perempuan di Indonesia. Melalui pemikiran dan perjuangannya, Kartini menyalakan lentera harapan bagi kaum perempuan untuk meraih hak, pendidikan, dan kesempatan yang setara.
Raden Ayu Kartini bukan sekadar nama dalam buku sejarah. Ia adalah simbol keberanian, keteguhan, dan kecintaan pada ilmu pengetahuan. Di tengah keterbatasan zamannya, ia menuliskan gagasan besar tentang kesetaraan yang kini menjadi fondasi bagi kemajuan perempuan Indonesia.
Dalam peringatan tahun ini, berbagai lapisan masyarakat menunjukkan antusiasme mereka melalui beragam cara. Media sosial dipenuhi ucapan penuh makna yang menyuarakan semangat Kartini, seperti:
“Selamat Hari Kartini untuk semua perempuan luar biasa di Indonesia. Teruslah berkarya dan bermimpi setinggi langit, sebagaimana Kartini pernah bermimpi untuk kita.”
“Perempuan Indonesia adalah kekuatan bangsa. Semangat Kartini hadir dalam setiap langkah kalian.”
“Hari Kartini bukan hanya tentang kebaya, tetapi tentang keberanian menolak ketidakadilan, memperjuangkan pendidikan, dan memperkuat peran perempuan dalam kehidupan bangsa.”
Semangat Kartini hari ini terasa lebih relevan dari sebelumnya. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi—dari kesenjangan gender, kekerasan terhadap perempuan, hingga akses pendidikan yang belum merata. Namun berkat warisan pemikirannya, perempuan Indonesia kini terus melangkah maju, memimpin, dan menginspirasi.
Atas nama rakyat Indonesia, kami mengucapkan:
Terima kasih, Ibu Kartini.
Jejak perjuanganmu adalah cahaya yang tak pernah padam. Engkau bukan hanya pahlawan, tetapi juga ibu dari harapan kami semua.
Mari jadikan Hari Kartini bukan hanya seremoni, tapi panggilan untuk terus melanjutkan perjuangan dalam kehidupan nyata. Karena Kartini sejati, lahir setiap kali perempuan diberi kesempatan untuk tumbuh, bersuara, dan memimpin”. (Ihm)