Warga Desa Tajur Keluhkan 26 Titik Lampu PJU Mati, Minta Dinas Perkimtan Segera Bertindak

Tanah Bumbu (Kalsel) || Bameganews.com –
Puluhan warga Desa Tajur, Kecamatan Simpang Empat, mengaku kecewa terhadap kondisi Penerangan Jalan Umum (PJU) di wilayah mereka yang sebagian besar kini mati dan terbengkalai. Dari 59 titik lampu PJU yang dipasang di sepanjang jalan desa tersebut, setidaknya 26 titik dilaporkan tidak menyala.
Keluhan itu disampaikan langsung oleh tokoh masyarakat setempat, H. Jamaluddin atau yang akrab disapa Puang H. Jamal, kepada awak media. Ia mengungkapkan bahwa lampu-lampu tersebut baru sekitar satu bulan dipasang oleh pihak kontraktor, namun sudah banyak yang rusak.
“Kami sangat menyayangkan kondisi ini. Padahal, anggaran negara sudah digunakan, tetapi hasilnya tidak maksimal. Apa gunanya dipasang kalau akhirnya tidak berfungsi? Ini hanya pemborosan anggaran belaka,” ujarnya dengan nada geram.
Lebih lanjut, H. Jamal menambahkan bahwa keluhan terkait kerusakan lampu tersebut sudah berulang kali disampaikan kepada dinas terkait, namun hingga saat ini belum ada tindakan konkret. Ia pun mempertanyakan kualitas material lampu yang digunakan.
“Kami menduga kuat kualitas lampu yang dipasang kurang baik. Kami menyarankan, lebih baik jumlah titik lampunya dikurangi, asal menggunakan lampu berkualitas tinggi agar tahan lama,” tegasnya.
Parahnya, menurut H. Jamal, beberapa titik lampu tersebut sudah mati selama lebih dari enam bulan tanpa penanganan. Hal ini tentu saja berdampak pada kenyamanan dan keamanan warga, khususnya pengguna jalan di malam hari. Kegelapan di sejumlah ruas jalan dikhawatirkan dapat memicu kecelakaan lalu lintas atau tindak kriminalitas.
“Kami minta Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Tanah Bumbu segera menanggapi persoalan ini. Jangan menunggu sampai terjadi hal-hal yang merugikan warga. Pemerintah harus hadir dan cepat merespons keluhan masyarakat,” pungkasnya.
Warga Desa Tajur berharap adanya perhatian serius dari pemerintah daerah, agar fasilitas umum seperti PJU benar-benar bermanfaat dan tidak sekadar menjadi proyek formalitas tanpa fungsi yang nyata.”(BangMadi)