Warga Desa Tajur Keluhkan : Gelap Gulita Jalan Persiapan Gunung Meranti Lampu PJU Mati , Pemerintah Diminta Segera Bertindak!

Tanah Bumbu (Kalsel) || Bameganews.com –
Kondisi gelap gulita melanda Desa Tajur, Kecamatan Simpang Empat, di mana warga kini merasakan dampak nyata dari ketidakpedulian pemerintah terhadap fasilitas publik. Dari 59 titik Penerangan Jalan Umum (PJU) yang terpasang, setidaknya 26 titik telah mati dan dibiarkan tanpa solusi.
Tokoh masyarakat setempat, H. Jamaluddin, atau akrab disapa Puang H. Jamal, tak bisa menahan kekecewaannya. “Lampu-lampu ini baru sebulan dipasang, tapi sudah banyak yang tidak berfungsi. Ini jelas pemborosan anggaran!” serunya dengan nada penuh kemarahan.
Lebih mengesalkan, keluhan telah disampaikan berulang kali kepada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Perkimtan), namun tak ada tanggapan berarti. “Kami curiga kualitas lampu yang dipasang sangat rendah. Lebih baik sedikit tapi berkualitas, daripada banyak tapi tidak ada gunanya,” tegasnya.
Ironisnya, beberapa titik lampu mati sudah lebih dari enam bulan, menciptakan suasana mencekam di malam hari. Kegelapan ini dikhawatirkan akan memicu kecelakaan lalu lintas dan tindak kejahatan. “Kami sangat khawatir, terutama saat malam. Kegelapan ini bisa jadi ladang empuk bagi para pelaku kriminal,” ungkap H. Jamal dengan nada tegas.
Warga pun menuntut tindakan konkret dari pemerintah. “Kami minta Dinas Perkimtan segera turun tangan. Jangan tunggu sampai ada korban!” tambahnya.
Sementara itu, di Desa Persiapan Gunung Meranti, kondisi serupa terjadi. Lampu PJU dan PJU solar yang dipasang kontraktor hanya berfungsi enam bulan, kini padam total. “Kami sudah melapor berkali-kali, tapi semua sia-sia,” keluh Pak Tarallah, salah satu warga.
Situasi ini menciptakan rasa cemas di kalangan masyarakat. “Kami takut terjadi perampokan atau serangan binatang berbisa,” kata warga lainnya. Kegelapan yang melanda desa tak hanya mengancam keselamatan, tapi juga menciptakan ketidaknyamanan yang berkepanjangan.
H. Jamaluddin bersama warga lainnya mendesak Kepala Dinas H. Firdaus untuk segera merespons. “Kami butuh tindakan nyata! Jangan biarkan kami terjebak dalam kegelapan ini,” pintanya.
Dengan harapan baru, mereka berharap media dapat mengangkat isu ini, mendorong pemerintah untuk bertindak. “Ini masalah serius yang perlu perhatian. Kami ingin merasa aman saat beraktivitas malam hari,” tutup H. Jamaluddin.
Dalam suasana genting ini, suara warga Desa Tajur harus didengar. Tanpa tindakan cepat, keselamatan masyarakat akan terus terancam. Harapan akan cahaya dan keadilan masih menyala, menanti tindakan nyata dari pihak berwenang.”(Bang Madi)